Hey, Irna is here!
Setelah cukup lama tulisanku mengendap di Notion, akhirnya aku merasa perlu membuat blog untuk mengabadikan catatan belajar yang juga bisa diakses banyak orang. Belajar dalam banyak hal, yaitu seputar Sustainability, Energy, Self-development, atau sesederhana catatan harian biasa. A little context, aku termasuk orang yang merasakan betapa journaling bisa mengurai benang-benang kusut di pikiran kita secara ajaib. Dan self-footprint adalah dua kata yang selalu melekat di kepala saat aku journaling. And I love how it sounds!
Self (n). the set of someone's characteristics, such as personality and ability, that are not physical and make that person different from other people.[1]
Footprint (n). a mark left on a surface by a foot.[1]
Sejalan dengan pendapatnya Bapak Azmil Umuuri, jejak kaki adalah tanda hidup yang telah dilalui, terlupakan dan terkadang memfosil atau membekas dalam diri. Setiap langkah kaki itu tercatat dan memberi bekas pada kehidupan sekaligus memberi suatu perjalanan sejarah yang beragam.[2]
Aku senang menganalogikan hidup sebagai "melangkah dari suatu titik ke titik lain". Senantiasa bergerak dan meninggalkan jejak. Ada sejarah yang kita buat, terlepas peristiwa di dalamnya sedih, senang, benci, cinta, manis, pahit, semua tercatat jejaknya. Ada sejarah yang dibuat dan tercatat dalam suatu tempat aman dan tak tersentuh dalam diri kita. According to Taylor Swift's song: that's called Secret Garden in Mind!. Selain itu, aku percaya masing-masing dari kita juga tercatat sejarahnya di dalam buku paling rahasia di dunia —yang suatu saat akan dibacakan di hari paling menegangkan buat semua manusia. Terlepas dari terkenal atau tidaknya, setiap orang punya sejarah yang tercatat.
Oke, terima kasih sudah baca sampai akhir ya. Anyway, dengan senang hati, ke depannya aku akan berkolaborasi dengan kawan-kawan yang juga punya ketertarikan dan visi yang beririsan dengan blog ini. So, something exciting is coming your way very soon!
—
[1] Cambridge Dictionary
[2] Azmil Umuuri, Jejak Kaki Manusia sebagai Bahasa Simbol dalam Lukisan, (Yogyakarta: ISI, 2011)
0Komentar