Disclaimer: review ini mengandung spoiler ya!
Setelah sekian lama jadi slow reader, akhirnya buku Sang Alkemis berhasil mengembalikan ruh membaca yang aku nanti-nanti bertahun belakangan. Kisahnya sederhana memang, bahkan Paulo Coelho menulisnya hanya dalam waktu 2 minggu. Tapi kisah ini sangat membekas bagi jutaan pembacanya dan aku yakin, hampir semua berhasil diajak merenungkan hidup dan segala keputusan yang diambilnya. Dalam seminggu, buku 221 halaman ini habis aku lahap dengan penuh antusias. Tujuh hari terhitung cepat untuk seorang dengan rekor membaca 1 buku dalam 2 bulan, wkwk. Tapi lebih dari itu, kesan yang ditinggalkan dari Sang Alkemis buat aku juga membekas banget karena ini bukan hanya tentang perjalanan meraih impian: tapi self-discovery juga!
| © 2024 Irna Nurfadhilah |
Sang Alkemis bercerita tentang perjalan Santiago yang berkelana dari Spanyol ke Mesir demi mencari harta karun. Santiago digambarkan sebagai anak gembala yang selalu mengikuti kata hatinya dan senang berkelana. Di suatu hari dia mengalami mimpi berulang tentang harta karun di piramida-piramida, lalu memutuskan "harta karun piramida" itu adalah impiannya yang harus dikejar. Dia meyakini bahwa mimpinya datang dari Jiwa Dunia, yang Tuhan beri sebagai tanda bahwa dia diciptakan untuk mewujudkan impian itu. Waktu berlalu, kisah Santiago bergerak maju dan terus berganti setting tempat (bikin betah, dan nggak gampang bosen!). Di setiap perpindahannya, dia bertemu orang-orang baru, fenomena-fenomena yang sulit ditebak, disertai dengan pelajaran baru. Rasanya di sanalah pesan-pesan bijak dari Paulo Coelho diantarkan dengan baik lewat kisah yang mengalir dan mudah dipahami.
Nama Sang Alkemis dalam buku ini diceritakan sebagai orang yang dapat mengubah segala logam menjadi emas dengan Batu Filsuf-nya. Tapi dari kisah kelana Santiago, yang dimaksud adalah setiap manusia berpotensi menjadi Alkemis karena setiap kita punya impian atau tujuan yang bisa mengubah hidup yang biasa jadi berharga dan penuh arti layaknya emas. Kalo baca bukunya langsung, aku yakin kita akan paham betul kenapa judulnya Sang Alkemis.
Dalam buku ini, aku perlu highlight juga sih kalo Paulo Coelho mengenalkan konsep Jiwa Dunia. Menurutnya, segala sesuatu yang hidup dan tidak hidup terhubung dalam hubungan ilahi yang dinamakan Jiwa Dunia. Semakin kuat hubungan kita dalam Jiwa Dunia, maka semesta akan bergerak sedemikian rupa untuk membantu manusia meraih impiannya. Pun manusia akan lebih peka merasakan seberapa besar makna dari tujuan hidupnya. The real "semesta akan mendukung"!
"Begitulah prinsip yang mengatur segala sesuatu," katanya. "Dalam alkimia, itu namanya Jiwa Dunia. Kalau kau menginginkan sesuatu sepenuh hatimu, saat itulah kau berada amat sangat dekat dengan Jiwa Dunia. Dan ini selalu merupakan daya positif." -halaman 109
"Segala sesuatu di bumi ini terus-menerus bertransformasi, sebab bumi ini hidup dan memiliki jiwa. Kita bagian dari jiwa itu, itu sebabnya kita jarang menyadari bahwa jiwa ini bekerja untuk kita."-halaman 110
Pesan-pesan Paulo Coelho rasanya mengajak kita untuk percaya lagi sama impian kita. Bertahap melucutinya dari rasa takut, lalu mulai mengambil langkah meski mulanya kita nggak tahu apa-apa. Belajar mendengarkan suara hati, mengenalnya dengan baik, dan berdamai dengan sifat dasarnya yang "tidak suka menderita". Belajar meyakini bahwa Tuhan akan memberi tanda-tanda sepanjang perjalanan melalui segala ciptaan-Nya. Lewat angin yang kita hirup, tanah-tanah yang dipijak, daun-daun yang berguguran, orang-orang yang kita temui, atau lewat suara hati kita sendiri (the art of noticing!!). Belajar menghadapi tantangan dengan mindful: nggak perlu terburu-buru, kita perlu berusaha melihat tanda dan isyarat yang Tuhan tinggalkan dari setiap tantangan itu. Belajar memahami juga bahwa cinta sejati adalah cinta yang nggak pernah menghalangi seseorang untuk mengejar takdirnya. Dan belajar percaya kalo kita ngga pernah sendirian berjalan terseok-seok menuju impian itu, semesta selalu turut mendukung kita!
"Dan saat engkau menginginkan sesuatu, seluruh jagat raya bersatu padu untuk membantumu meraihnya." -halaman 39
Ps. Book review lainnya aku lanjutkan di Goodreads ya, ayo kita mutualan!
0Komentar